Tidak dapat dipungkiri dewasa ini masyarakat seakan-akan telah berkiblat ke barat dan seakan-akan melupakan jati dirinya yang sesungguhnya. Betapapun melimpahnya sumber daya di suatu negeri jika tidak memiliki keahlian dalam mengolah sumber daya tersebut, maka jangan berharap sumber daya itu akan menjadi milik bangsa itu. Baik itu sumber daya kebudayaan ataupun sumber daya ekonomi. Hal ini jelas membuat kita menjadi bangsa yang ketergantungan terhadap yang kita jadikan kiblat tersebut. Dan bangsa ini akan senantiasa berada dalam kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.
Apabila suatu bangsa telah memiliki kesadaran di bidang budaya maka pasti akan mampu mengubah keadaan negeri yang miskin, bodoh, terbelakang menjadi negeri yang dapat berdiri di atas usaha sendiri tanpa intervensi dari pihak manapun, kehidupan yang dinamis yang memiliki kreatifitas dan moral yang tinggi.
Banyak sekali masalah-masalah yang terjadi di negeri sendiri yang di analisis dengan pendekatan barat (karena telah kebarat-baratn). Hal ini jelas tidak bisa kita terima karena masalah yang kita hadapi berbeda dengan yang ada di barat, kendatipun ada akar permasalah yang sama juga tidak bisa diselesaikan denga metode barat karena masih banyak constarin-constrain lain yang membedakan kita dengan barat sebut saja watak, keadaan sosial masyarakat dll.
Berkiblat kepada suatu kebudayaan yang sejatinya bukan budaya bangsa sendiri telah mengantarkan kita kepada suatu bentuk penjajahan kolonialisme. Dapat dilihat bangsa Afrika dapat membebaskan diri dari penjajahan kolonialisme karena mereka telah menyadari kenyataan bahwa kembali pada diri sendiri dan kebudayaan sendirimerupakan suatu langkah utama untuk membebaskan diri.
Sebagai bagian dari bangsa timur kita harus berjuang membangun bangsa kita sendiri yang bebas dari segala bentuk penjajahan barat. Hanya saja kita tidak bisa mencapai itu jika kita belum percaya diri terhadap dan kembali kepada budaya luhur bangsa sendiri dan menyaring budaya asing yang masuk, memprotes dan memperjelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar