Sedianya resensi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk mengikuti advantra PII di riau, tetapi karena ada benturan peradaban..eh bukan..jadwal yang bentrok abiezz maka ga' jadi ke ikut..do'akan ya..biar bisa ikut advantra dalam waktu dekat..makasih untuk do'anya ..amiein...
Resensi Buku Tasauf Modern
Judul Buku : Tasauf Modern ( edisi Malaisya)
Pengarang : Prof.Dr. Hamka
Penerbit : Darul Nu’man
Pengedar : Erfan HJ. M.A.Ghani
Tahun Terbit : 1998 cetakan ketiga
Jumlah halaman Isi : 363 halaman
Warna Cover : Dominan kuning dengan tulisan judul dan nama pengarang di cover depan dan foto pengarang di cover bagian belakang.
Buku tasauf Modern ini pada awalnya merupakan suatu kolom dalam majalah “ Pedoman Masyarakat “ yang terbit di Medan dan lansung dipimpin oleh buya Hamka. Tetapi kemudian karena banyaknya permintaan pembaca agar materi yang terkandung di dalam kolom tersebut dijadikan buku, makam pada bulan Agustus 1939 buku Tasauf Modern ini di cetak untuk pertama kali.
Buya Hamka merupakan salah seorang penulis yang juga ulama, ini dapat kita lihat bahwa sebagai ulama beliau dipercaya sebagai ketua MUI pusat yang diantik 26 Juli 1975 ( karena berbenturan ide dengan rezim orde baru akhirnya beliau mengundurkan diri dari jabatan itu ) dan buah karya beliau yang monumental yaitu tafsir al-Azhar dll, dan juga beliau aktif di gerakan Muhammadyah sedangkan sebagai penulis dan sastrawan dapat kita lihat dengan banyaknya buku yang beliau tulis diantaranya dalam bidang sastra sebut saja “ Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck “ , “ Di Bawah Lindungan Ka’bah“ dll. Karena Jasa-jasa dalam penyiaran agama Islam dengan bahasa Indonesia yang indah maka Universitas al-Azhar memberikan gelar Doctor Honoris Causa kepada Beliau pada awal tahun 1959.
Buku Tasauf Modern ini merupakan salah satu karya Buya yang seringkali menjadi referensi dalam training-training PII. Buku ini mengajarkan kepada pembaca bagaimana menjadi orang yang jiwanya tentram dan senantiasa merasa nyaman dan bahagia. Buya Hamka mengutip sebuah salah satu hadits Rasulullah SAW, bahwa :
“ Bahagia adalah tetap taat kepada Allah sepanjang umur “
Menurut beliau diantara sebab-sebab agar menajdi bahagia adalah :
a. bergaul dengan orang budiman
b. membiasakan pekrjaan berfikir
c. Menahan syahwat dan amarah
d. Bekerja dengan teratur
e. Memeriksa cita-cita ( aib ) sendiri.
Sebelum masuk kepada isi buku secara eksplisit, penulis memperkenalkan kepada pembaca mengenai arti dan makan dari tasauf itu sendiri.
Tasauf menurut penulis adalah keluar dari budi pekerti , perangai yang tercela dan masuk kepada budi perangai yang terpuji,. Pengertian ini senada dengan yang di definisikan oleh Juneid.
Buku ini terdiri dari 12 Bab yang kesemuanya mendidik hati (batin ) kita. Pokok bahasan buku ini adalah mengenai Qana’ah, tawakkal, Rheda dan juga mengenai hubungan harta benda dengan kebahagiaan serta agama dan ilu pengetahuan.
Khusus mengenai Qana’ah penulis mengatakan bahwa qana;ah merupakan kunci kebahagiaan masyarakat terdahulu “…keteguhan urat qana’ah di dalam sanubari umat Islam dizaman… Islam baru dikembangkan…itulah yang menyebabkan agama ini tersebar luas…”(hal 267).
Buya Hamka menuliskan setiap nasihat yang ada pada buku ini dengan sangat indah dan menyentuh hati sehingga ketika kita membaca buku ini benar-benar tersentuh rasanya hati kita. Setiap kalimat dalm buku ini terasa seperti ucapan dari hati ke hati dari seorang ulama kepada umat.
Kendatipun demikian, pengutipan ayat oleh buya Hamka tidaklah sebanyak buku-buku agama yang ditulis dengan metode salaffus shalih sehingga jika kita mencari dalil yang kokoh dan kuat dari pernyataan dalam buku ini, maka kita akan sedikit kesulitan dalam mencarinya. Begitu juga dengan pengutipan hadits Rasulullah SAW, hampir semua hadits yang dikutip oleh buya Hamka tidak dituliskan sanad nya secara jelas sehingga apabila pembaca ingin mengetahui derajat hadits tersebut maka akan sulit mencarinya, begitu juga dengan pe rawi hadits, juga tiak dituliskan sehingga kita tidak tahu bagaimana kondisi si perawi apakah dhabit atau tidak,dll.
Secara keseluruhan kami pikir buku ini dapat menyentuh hati pembaca Sehingga layaklah kiranya buku ini dibaca oleh segenap masyarakat yang ingin mendidik hati ( batin ) agar menjadi orang yang bahagia dengan senantiasa taat kepada Allah dalam segala bentuk dan sifat waktu dan tempat seperti apapun juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar