Selasa, 06 April 2010

lagu minang

Sudah beberapa bulan ini, jika saia bekerja dengan computer saia selalau mendengarkan lagu-lagu minang. Tidak diketahui apa apa yang menjadi penyebab kecendrungan pendengaran akan lagu-lagu tersebut.
Munkin dek lagu nan ado ko taraso menceritakan yang patuik dicaritokannyo…
Kalau kita boleh mengambil kesimpulan, sebagian besar lagu urang awak tersebut mengabarakn suatu kondisi yang maibo,dan sebagiannya memiliki lirik jenaka.
Ada bebrapa penyebab , kenapa penyayi menjadi hiba hantinya (setidaknyo untuak lagu nan ado) :
1. Masalah cinta
Masalah cinta ini juga bermacam-macam, ada yang putus cinta, cinta dilarang orang tua, dikhianati kekasih (karena ada yang memilki kemampuan financial yang lebih), kasih tak sampai.
2. Kehidupan dengan orang tua
Antara lain ayah yang pergi meratau yang indak pulang-pulang, sarato daso ka mandeh nan takana atau kematian orang gaek.

“… sampai hati ayah bajalan, larek di rantau uirang, parak kito alah rimbo…”

Munculnya lirik-lirik lagu tentulah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan atau kondisi yang melatarbelakanginya (kendatipun tetap ada lagu yang asal). Suatu kondisi dimana sifat wanita yang memang ingin mencari sesuatu (laki2) yang selalu “lebih” baik dalam segala hal. Sehingga sudah banyak yang menjadi korban akan sifat seperti ini (korba…lah kali) . Misalkan :

“…dek bakain iyo indak saragi, makonyo bapayuang adiak nan jo urang lain..”

Kondisi orang tua di ranah minang yang ingin mencarikan jodoh untuk anak perempuan mereka yang hebat disisi materi juga tidak luput dari pesan lagu minang. Keinginan orang tua yang seperti ini terkadang menyebabkan hubungan yang sudah dibangun oleh anak mereka menjadi kandas ditegah jalan.

“… tarimolah kandak rang tuo, sananglah barumah tanggo…”


Disamping itu tetap ada pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada pendengar. Pesan yang ingin disampaikan antara lain :
Untuk mengormati orang lain serta aktivitas dan hak miliknya..
“…koq rancak bana umpan di tangan usah mangayia di tabek urang…”


Ditulis pada hari sabtu tanggal tiga april dua ribu sepuluh pukul kosong-kosong empat puluh lima menit diandiang. Keadaan yang melatar belakanginyo adolah kebingunagan mengingat ide yang terlintas kapatang. (saran: catat setiap ide yang kelauar dari pikiran anda.ITU!)

Tidak ada komentar: